Kamis, 15 Mei 2014

Anatomi organ reproduksi wanita


                                                      I.            ANATOMI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia eksterna dan organ genitalia interna. Organ genitalia eksterna adalah organ untuk senggama. Organ genitalia internal adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi blastokis, implantasi, dan tumbuh kembang janin.
A.    ORGAN GENITALIA EKSTERNA
1.      Vulva (pukas) atau pudenda
Seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari pubis saperinium, yaitu mons veneris, labia mayora dan labia minora, klitoris, selaput dara (hymen), vestibulum, muara uretra, berbagai kelenjar dan struktur vaskular.
2.      Mons Veneris atau mons pubis
Bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada perempuan setelah pubertas ditutupi oleh rambut kemaluan.
3.      Labia Mayora (bibir – bibir besar)
Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris.
4.      Klitoris
Kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoris dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis.
5.      Vestibulum
Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan dibatasi di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan di belakang oleh perineum (fourcbette).
6.      Bulbus Vestibuli  
Pengumpulan vena terletak dibawah selaput lendir vestibulum,  dekat ramus ossis pubis. Panjangnya 3-4 cm, lebarnya 1-2 cm dan tebalnya 0,5-1 cm.
7.      Introitus Vagina
Mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Introitus vagina ditutupi oleh selaput dara (himen).
8.      Perineum
Terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis.
B.     ORGAN GENITALIA INTERNAL

1.      Vagina ( liang kemaluan/liang Sanggama )
Vagina adalah saluran yang berbentuk tabung yang menghubungkan vulva dengan rahim. Ukuran vagina sekitar 6- 7,5 cm meliputi dinding anterior dan 9-11 cm meliputi dinding posterior.
2.      Uterus (rahim)
Uterus merupakan suatu organ muskular berbentuk seperti pir yang terletak di antara kandung kencing dan rektum.
3.      Tuba falopi (saluran telur)
Tuba falopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, kornu uteri kanan dan kiri. Panjang tuba falopi adalah 12 cm, dengan diameter 3-8 mm.
4.      Ovarium (indung telur)
Ovarium homolog dengan testis pada pria. Ovarium berbentuk oval dan terletak pada dinding panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yaitu terletak di kiri dan kanan uterus. Ovarium berfungsi untuk mengeluarkan hormon progesteron dan esterogen.
    II.            SIKLUS MENSTRUASI

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
     III.            KONSEPSI
Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian konsepsi adalah peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma. Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus menstruasi normal. Ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
Pada saat coitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan ke dalam forniks posterior, dengan jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks terus melintasi uterus menuju tuba falopi. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi bakal janin (embrio). Gerakan sperma di dalam rongga uterus dan tuba disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut.
Spermatozoa yang dapat melintasi zona pellusida dan masuk ke dalam vitellus pada saat fertilisasi hanya satu. Pada keadaan normal, sel tubuh mempunyai 46 buah kromosom, masing-masing ovum dan sperma memiliki 23 kromosom terdiri dari 22 kromosom tubuh (autosom) dan 1 kromosom seks. Kedua inti akan menyatu pada saat fertilisasi, sehingga ovum memiliki 46 kromosom, bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk zigote.
Zigot akan mengalami pembelahan sekitar 30 jam pasca konsepsi. Proses pembelahan menjadi 2 sel disebut blastomer. Blastomer akan berjalan menuju uterus dan terus melakukan pembelahan menjadi 4 sel, kemudian membelah lagi menjadi 8 sel dan akhirnya zigot menjadi 12-16 blastomer yang menyerupai buah murbai yang disebut morula. Perjalanan zigot hingga memasuki kavum uteri memerlukan waktu sekitar 3 hari.



                 IV.            PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

Minggu ke-1 : ini adalah minggu permulaan , bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Minggu ke-2 : Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi.
Minggu 3: implantasi blastokist telah terlihat yolk sac menghasilkan sel darah, panjangnya 0,4 – 0,5 cm, jantung mulai berdenyut, otak dan tulang belakang.
Minggu ke-4 : Hasil Pembuahan mulai memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Minggu ke-5 : jantung mulai berdenyut, neural tube menjadi 3 bagian, plasenta mulai berfungsi.
Minggu ke-7 :
2 cm, berat 1 gram,muka mulai terlihat dan terbentuk, sistem muskular muli terbentuk, janin bergerak, dan sel darah diproduksi oleh hati.
Minggu ke 8
: panjang 1-1,5 cm, lengan dan kaki memanjang, jari terbentuk dan gelombang otak terdeteksi.
Minggu ke-10 : bagian jantung terbentuk, mulai berfungsi sistem fetoplasenter mulai bekerja
Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap
Minggu ke-12 :
berat 30 gram, pergerakan aktif, bernafas, ekspresi wajah mirip orang tuanya.
Minggu ke 13
: ukuran fetus sudah 7.5 cm dengan berat 30 Gram. Tulang dan gigi Janin anda mulai berkembang. Pada tahap ini, fetus sering menggerakkan bibirnya sebagai persediaan untuk merangsang otot bibirnya supaya setelah dia lahir, daya hisap mulut dapat berfungsi dengan baik.
Minggu ke 14: Pada trimester kedua, organ-organ Janin dalam rahim sudah mulai matang dan biasanya mempunyai ukuran 9 cm dengan berat sebanyak 60 grm. Dagu, dahi dan hidung semakin terbentuk. Janin anda akan berusaha untuk mengerak-gerakkan kepala dan ada juga mengerutkan kening. Janin anda kini berukuran 9 sm dengan berat sebanyak 60 Gram.

Minggu ke 15: Tulang rangka Janin mulai berkembang, dengan kaki dan tangan mulai memanjang. Rambut pada kepala juga semakin menebal. Begitu juga dengan kening dan bulu matanya. Semua makin jelas kelihatan. Janin pada fase ini sudah mulai bisa mendengar. Dan yang paling jelas didengarnya adalah suara dari detak jantung dan bunyi perut anda. Dan saat ini Janin sudah mempunyai panjang 12 cm dengan berat 100 grm.
Minggu ke 16: Fase ini ditandai dengan Janin semakin sering bergerak. Tubuh mereka juga mulai diselimuti rambut halus. Rambut halus tersebut berfungsi untuk mengekalkan keseimbangan suhu badan, dan mempunyai ukuran 16 cm dan berat 135 grm.
Minggu ke 17: Anggota badan Janin dalam rahim semakin terbentuk dengan sempurna. Pada fase ini, Janin sudah mempunyai cap jari, Dan berukuran 18 cm dengan berat sekitar 185 grm.
Minggu ke 18: Kulit Janin masih berkedut kerena belum mempunyai lemak di bawah kulit. Dia juga sangat aktif bergerak, dan mulai peka terhadap suara dari luar. Oleh karena itu, janganlah kaget, ketika tiba-tiba Janin anda menendang setelah terdengar bunyi kuat. Pada minggu ke 18, Janin anda berukuran kira-kira 21 cm dengan beratnya 235 grm.
Minggu ke 19: Sama seperti anda, janin dalam kandungan juga akan tumbuh semakin membesar. Gigi susu mulai terbentuk dalam gusi. Dan dalam fase ini, tunas untuk pembentukan gigi kekal juga muncul. Janin anda sudah mempunyai panjang 23 sm dengan beratnya 285 grm. 
Minggu ke 20: Perkembangan alat vital pada Janin sudah hampir selesai. Jantung Janin anda sudah bekerja semakin baik. Dan apabila Janin anda berjenis kelamin perempuan rahim Janin sudah mulai berkembang dan sudah menghasilkan 6 juta sel telur pada indung telurnya (ovarium) tapi jumlah ini akan menurun pada saat Janin dilahirkan menjadi sekitar 1 juta sel telur. pada minggu ini Janin anda kini berukuran 25.5 cm dengan berat 340 grm.
Minggu ke 21: Janin anda akan sangat aktif, dan Hampir setiap saat anda akan dapat rasa pergerakannya. Jadi, tidak heran apabila tidur anda akan sering terganggu. Apabila hal ini terjadi kepada anda, usap perlahan perut sambil berkata-kata kepada anak. Dengan cara ini, dipercaya dapat menenangkan Janin. Pada minggu ini, Janin sudah berukuran 18 cm dengan berat 390 grm.
Minggu ke 22: Janin dalam kandungan anda terus membesar akibatnya ruang untuk mereka bergerak semakin kurang. Janin anda kini mungkin berhubungan dengan anda melalui tendangan ataupun gerakan yang dilakukannya. Sistem pernafasan Janin masih dalam proses penyempurnaan dan paru-paru belum lagi berfungsi untuk menyalurkan oksigen ke salur darah. Janin anda kini berukuran 29 cm dengan berat 410 grm.
Minggu ke 23: Apabila dia lelaki, skrotumnya sudah terbentuk sempurna dan jika dia perempuan, dalam ovarium sudah ada beberapa juta telur. Jumlah telur ini akan berkurang ke sekitar dua juta ketika dilahirkan dan jumlahnya semakin berkurang apabila usia anak semakin meningkat. Pada fase ini, Janin mempunyai panjang 31 cm dengan berat sebanyak 440 Gram.
Minggu ke 24: Detak jantung Janin sudah bisa didengar walaupun hanya menggunakan stetoskop biasa. Janin anda juga sudah bisa mendengar kata-kata anda dengan jelas. Dan berat Janin, 500 grm dengan panjangnya 33 cm.
Minggu ke 25: Sel-sel otak pada Janin terus berkembang dan menjadi semakin kompleks. 3Tulang Janin semakin keras. Dan pada minggu ini, Janin akan semakin aktif belajar bernafas, keluarkan kembali cairan amniotik yang membungkus mereka. Janin dalam kandungan anda sekarang berukuran 34 cm dengan berat sekitar 600 grm.
Minggu ke 26: Walaupun Janin anda kelihatan kurus, namun pada fase ini, Janin sudah mulai membentuk lemak-lemak di bawah kulit. Lemak-lemak ini kemudiannya akan membantu menjaga suhu badan setelah dilahirkan. Janin pada usia 26 minggu ini mempunyai panjang 35 cm dengan berat 700 grm.
Minggu ke 27: saat ini mungkin Janin sudah bisa membuka matanya. Janin juga mulai belajar menghisap ibu jari atau pun genggaman tangan. Janin anda kini berukuran 36 cm dengan berat lebih kurang 800 grm.
Minggu ke 28: Pada usia ini, Janin sudah cukup sifatnya dan boleh lahir pada bila-bila masa. Jika Janin lahir pada usia ini, dia dikategorikan sebagai Janin prematur. Jantungnya berdegup sebanyak 150 degupan permenit. Berat badannya sudah mencapai 900 Gram.
Minggu ke 29: pada fase ini, Janin semakin membesar dan memenuhi ke seluruh ruang dalam perut. Kepala mulai seimbang dengan badan. Kening dan bulu mata tumbuh sepenuhnya. Bulu pada badan juga terus tumbuh. Berat Janin saat itu mencapai 1 kg dengan panjang 38 cm.
Minggu ke 30: Janin kini sudah pandai menyesuaikan keadaan. Dan Berat badan mencapai  1.1 kg dan panjangnya lebih kurang 39 sm.
Minggu ke 31: Bentuk fisik Tubuh Janin, sudah lengkap, Begitu juga pada otaknya. Namun memang Otak masih dalam proses perkembangan agar lebih maksimal. Janin mulai merasa sakit apabila dalam posisi yang tidak tepat, dan berusaha untuk membenarkannya. Berat badan Janin di dalam kandungan sudah mencapai 1.4 kg dengan tinggi 40 cm.

Minggu ke 32: Janin semakin aktif bergerak. Dia akan memutar badan, menendang dan membuat lebih banyak lagi aksi dibanding usia sebelumnya. Namun, kedudukan kepala Janin tetap berada di permukaan serviks. Berat badannya mencapai 1.6 kg, dengan panjang 40.5 cm.
Minggu ke 33: Jari Janin mulai terbentuk dengan sempurna. Begitu juga dengan paru-paru.  Ketika ini, Janin mulai berlatih bernafas. Panjang  janin 41.5 cm dengan berat 1.8 kg.
Minggu ke 34: Berat Janin dalam kandungan badannya semakin bertambah. Matanya mula sensitif terhadap cahaya. Kening dan bulu mata sudah cukup sempurna dan mata janin sudah pandai berkedip. Dan apabila janin adalah lelaki, testis mulai terbentuk dengan sempurna. Dan Berat Janin mencapai  2 kg, dengan ukuran 43 cm.
Minggu ke 35: Janin masih lagi membesar dan memenuhi ruang dalam perut. Pada fase ini, Janin tidak banyak bergerak kerena ruang yang sempit. Berat badan meningkat, dan 2.3 kg dan panjangnya 44.5 cm.
Minggu ke 36: Kontraksi awal biasanya akan terjadi pada minggu-minggu ini. Namun hal tersebut bukan berarti anda akan melahirkan, dan merupakan tanda Janin semakin matang. Janin juga mulai pandai bernafas dengan betul, menghisap jari dan belajar menelan. Berat Janin di dalam kandungan mencapai 2.5 kg dan panjang 46 cm.
Minggu ke 37: Pada minggu ini, Bulu pada badan Janin mulai berkurang, dan mulai mengeluarkan hormon Cortisone yang membantu mematangkan organ pernafasan. Berat mencapai 2.7 kg dan panjang 47 cm.
Minggu ke 38: Lemak pada Janin mulai banyak dalam badan Janin. Kulit Janin menjadi sedikit merah jambu. Rambut mulai memanjang sampai ukuran 5 cm. Begitu juga dengan kukunya. Pada usia ini, Janin anda mempunyai berat sekitar 2.9 kg dengan panjang 48 cm.
Minggu ke 39: Pada usia ini Janin sudah benar-benar siap untuk dilahirkan, dengan Berat 3.1 kg dan panjang 49 cm.
Pada minggu ke 40 : bayi sudah lahir.





DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
Prawiroharjo Sarwono.2008. Ilmu kebidanan. Cetakan ke III. Jakarta
Dias. 2010. Konsepsi.pdf./2010/02/20/konsepsi/ unduh 1 Maret 09.03 AM
Prawiroharjo Sarwono.2008. Ilmu kandungan. Cetakan ke VI. Jakarta